Cara Menghitung Real Hourly Rate Untuk Mengetahui Berapa Uang Yang Kamu Hasilkan Setiap Jam

Untuk mencapai F.I.R.E kita tentu tidak ingin terus menukar waktu kita yang berharga dengan uang, money is abudance in time is limited, uang itu berlimpah dan waktu kita terbatas, maka dari itu semasih kita mengandalkan aktif income, tentu kita harus memastikan berapa yang yang sebenarnya kita tukar dengan waktu kita yang sangat berharga ini, memastikan setiap jam yang kita gunakan menghasilkan uang sebanyak-banyaknya sampai akhirnya punya passive income sehingga kita tidak perlu menukar waktu dengan uang lagi. 

Sebuah contoh sederhana, 2 orang karyawan pekerja keras dengan gaji yang sama, yaitu 10 juta per bulan, namun Karyawan A bekerja 8 jam sehari, dan Karyawan B bekerja 12 jam sehari. Siapakah yang lebih kaya diantara 2 karyawan tersebut?. Kalian benar jika menjawab Karyawan A, itulah perbedaan antara Absolute dan Relative income, absolute income hanya memperhitungan jumlah uang sedangankan relative income menggunakan 2 variabel uang yang diterima dan waktu yang dihabiskan.

Salah satu rasio yang bisa digunakan untuk menghitung seberapa Relative Income adalah Real Hourly Rate (RhR). Semakin besar RhR semakin banyak yang bisa dihasilkan dari waktu yang dihabiskan

Menghitung RhR sangat bermanfaat karena kita bisa melihat hubungan waktu, uang dan barang, yang pertama berapa waktu yang kita tukarkan untuk uang, dan yang kedua berapa berharga atau pantas barang yang kita beli dengan waktu yang kita tukarkan dengan uang.

Selama ini slip gaji yang kita terima tiap bulan hanya menampilkan uang kita terima dari waktu bekerja efektif di kantor setelah dipotong pajak, dalam slip gaji tidak dihitung waktu ekstra yang timbul akibat hal-hal diluar jam kerja, seperti misalnya :

  1. Waktu pulang pergi ke kantor-rumah
  2. Waktu perjalanan dinas
  3. Waktu untuk bersosialisasi untuk kepentingan pekerjaan
  4. dll
Faktanya kita tidak dibayar untuk waktu yang kita habiskan untuk hal-hal diluar jam kerja diatas, yang mungkin waktu tersebut bisa kita manfaatkan untuk hal-hal yang lebih penting apabila kita tidak bekerja di pekerjaan tersebut.

Pekerjaan kantor 9 - 5 mengambil waktu lebih dari yang dibayangkan sebelumnya, dengan menghitung total waktu kerja ditambah waktu ektra yang timbul akibat pekerjaan, kita akan terkejut ternyata uang yang dihasilkan terlihat lebih kecil dari jumlah uang di slip gaji yang kita terima tiap bulan.

Bagaimana Cara Menghitung RhR?

Memang agak susah untuk mengitung secara pasti RhR karena waktu ekstra dalam pekerjaan seperti waktu untuk persiapan kerja, perjalanan pulang pergi ke kantor, perjalanan dinas dll, mungkin bervariasi setiap bulannya. Karena hal tersebut perkiraan saja cukup untuk tujuan kita menghitung RhR.

Langkah 1 : Hitung Base Hourly Rate (BhR)

Base Hourly Rate didapat dari mengitung uang yang kita hasilkan sesuai slip gaji dibagi waktu yang dihabiskan di periode yang sama. di Indonesia pada umumnya seorang yang bekerja di suatu perusahaan digaji setiap bulan.

Aturan di Indonesia, seorang pekerja bekerja 8 jam/hari dan 40 jam/minggu (5 hari kerja tanpa jam lembur). Apabila dalam 1 bulan rata-rata 4 minggu, makan dalam 1 bulan pekerja tersebut bekerja 160 jam. 

Kalau seorang pekerja digaji 10 juta tiap bulan (bersih setelah dipotong pajak), maka didapatkan BhR : 10 juta / 160 jam = Rp 62.500

Rp 62 ribu yang dihasilkan tiap bulan itu fixed, walaupun misalnya tiap harinya kita menghabiskan 1 jam untuk main sosial media di kantor untuk membuat kita tetap keliatan sibuk, tetap saja dihitung sebagai waktu kerja, karena pekerjaan tersebut mencegah kita untuk memanfaatkan waktu untuk mengerjakan hal lain yang mungkin lebih penting dan bisa menghasilkan uang.

Langkah 2 : Hitung Real Hourly Rate (RhR)

Setelah mengetahui BhR, sekarang kita bisa hitung RhR. Dengan menghitung waktu ekstra yang timbul akibat pekerjaan, sebagai simulasi untuk beberapa case pekerjaan yaitu :

1. Case 1 : Pekerja yang harus naik KRL dari rumah di bogor ke perkantoran Sudirman selama 2 jam, pulang - pergi 4 jam dalam 1 hari, 4 jam waktu commuting + 8 jam kerja = 12 jam/hari = 60 jam/minggu = 240 jam/bulan. Dengan gaji yang sama RhR menjadi : 10 juta/240jam = Rp. 41.666. RhR turun dari 62rb ke 41rb, nilainya 1,5x lebih kecil dari BhR

2. Case 2 : Tidak sedikit pekerja yang harus bekerja di luar kota jauh dari rumah, kantor di Bandung dan rumah di Surabaya, tinggal di kost, pulang ke rumah setiap weekend naik kereta, artinya 24 jam dalam 1 hari yang kita habiskan untuk urusan pekerjaan, karena pada kenyataannya kita tidak bisa pulang ke rumah. kalau 5 hari kerja dalam 1 minggu berarti 24 jam x 5 hari = 120  jam/minggu = 480 jam/bulan + 12 jam x 2 (waktu naik kereta Surabaya-Bandung PP), Total waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan dalam 1 bulan adalah 528 jam. Dengan gaji yang sama case pekerjaan seperti ini membuat RhR turun sampai Rp 18.939 😲nilai tersebut hampir 3x lebih kecil dari  BhR !

Kesimpulannya dengan nilai gaji yang sama, semakin banyak waktu ekstra yang timbul akibat pekerjaan akan berakibat semakin kecil nilai RhR

Lalu bagaimana kalau dengan case gaji dan jam kerja yang berbeda? 

Seorang Karyawan A gaji 20 juta/bulan bekerja 528 jam/bulan karena karena bekerja di luar kota + jam perjalanan pulang PP, dibandingkan dengan Freelencer B remote working dari rumah dibayar 5 juta per project website yang dikerjakan dalam waktu 6 jam/website, dalam 1 bulan paling sedikit mendapatkan 3 invoice untuk project website. 

Karyawan A memiliki RhR 20 juta/528 jam = Rp 37.878 / jam

Freelencer B memiliki RhR 15 juta/18 jam = Rp 833.333 / jam

Bisa dilihat berdasarkan perbandingan RhR kedua pekerja tersebut, Freelencer B lebih kaya 22x dari karyawan AπŸ˜‡ disini secara jelas bisa kita lihat walaupun gaji karyawan A lebih besar dari Freelencer B namun waktu yang digunakan freelencer B lebih efisien menghasilkan uang daripada Karyawan B, bahkan dengan hanya menghabiskan 18 jam/bulan untuk project website, bukan tidak mungkin freelencer B mengambil side project lain yang bisa menambah RhR-nya lebih besar lagi. Di satu sisi karyawan A dengan terpaksa menggunakan 528 jam berharganya yang mana hanya sebagian kecil waktunya digunakan untuk produktifias kerja, nama sisa waktu lain tidak bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang lebih karena tersebut pekerjaan tersebut lebih menilai kehadiran dibandingkan produktifitas.

Apabila gaji kita bertambah seiring waktu apalagi kalau ada tambahan uang dari side hustle, RhR kita juga akan mengalami perubahan, maka dari itu sangat penting untuk memonitoring rasio RhR secara reguler setidaknya satu tahun sekali, saya merekomendasikan untuk menghitung RhR untuk masing-masing sumber pendapatan, agar kita bisa mendapatkan gambaran seberapa efektif waktu yang kita alokasikan untuk menghasilkan uang pada masing-masing pekerjaan tersebut. Ketika kita mengetahui RhR, kita juga lebih mudah untuk mengevaluasi apabila ada pekerjaan atau sumber pendapatan baru dalam usaha meningkatkan gaji.

Comments

Follow saya di media sosial

Instagram  Twitter 
Dapatkan update artikel terbaru dari email anda:

Artikel Populer

Pengalaman Tes MDP Factory PT Mayora Indah Tbk

Cara Terbaik Menjawab Pertanyaan Interview HRD

Pengalaman Tes Masuk PT. KAI Untuk S1/D3

Pengalaman Bekerja Di PT Kereta Api Indonesia

Tes Mengingat Pada Psikotest