Kinerja 4 Bank Besar Indonesia Q1 2025: Siapa Paling Kuat di Tengah Tekanan Ekonomi?
Empat bank besar Indonesia — Bank BRI (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI) — baru saja merilis laporan keuangan hingga kuartal I 2025. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan pendapatan, CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai), dan laba bersih masing-masing bank dari Q1 2024 hingga Q1 2025, sekaligus mengaitkannya dengan dinamika ekonomi mikro dan makro.
📊 Data Keuangan Kuartalan 4 Big Bank Indonesia (triliun rupiah)
Kuartal | Pendapatan | CKPN | Laba Bersih |
---|---|---|---|
Q1 2024 | 52,075 | -12,007 | 15,886 |
Q2 2024 | 50,549 | -9,339 | 13,816 |
Q3 2024 | 52,342 | -11,108 | 15,363 |
Q4 2024 | 53,061 | -9,303 | 15,090 |
Q1 2025 | 51,965 | -12,639 | 13,673 |
Kuartal | Pendapatan | CKPN | Laba Bersih |
---|---|---|---|
Q1 2024 | 28,035 | -1,025 | 12,879 |
Q2 2024 | 28,246 | -381 | 13,999 |
Q3 2024 | 29,824 | -961 | 14,210 |
Q4 2024 | 26,672 | 333 | 13,763 |
Q1 2025 | 29,938 | -1031 | 14,147 |
Kuartal | Pendapatan | CKPN | Laba Bersih |
---|---|---|---|
Q1 2024 | 38,851 | -3,657 | 12,702 |
Q2 2024 | 38,678 | -3,345 | 13,848 |
Q3 2024 | 41,220 | -2,535 | 15,467 |
Q4 2024 | 45,582 | -2,276 | 13,765 |
Q1 2025 | 41,917 | -3,645 | 13,197 |
Kuartal | Pendapatan | CKPN | Laba Bersih |
---|---|---|---|
Q1 2024 | 17,453 | -1,744 | 5,326 |
Q2 2024 | 17,722 | -1,767 | 5,365 |
Q3 2024 | 18,785 | -1,878 | 5,617 |
Q4 2024 | 19,364 | -2,822 | 5,155 |
Q1 2025 | 16,713 | -1,760 | 5,380 |
Berikut analisa lengkap kinerja keuangan 4 big bank Indonesia (BBRI, BBCA, BMRI, BBNI) berdasarkan data kuartalan (Q1 2024–Q1 2025), dilihat dari sisi kinerja Q-to-Q, faktor makro dan mikro, serta preferensi investasi.
📈 A. Analisa Kinerja Kuartalan (Q1 2024 → Q1 2025)
1. BBRI – Bank Rakyat Indonesia
-
Pendapatan relatif stabil: dari Rp52T ke Rp51,96T (turun tipis)
-
CKPN naik signifikan: dari -12T → -12,6T
-
Laba Bersih turun: Rp15,9T → Rp13,7T (-13,9% QoQ dan YoY)
-
🔍 Catatan: Ada tekanan besar dari kenaikan CKPN (cadangan kerugian), kemungkinan karena risiko kredit mikro/UMKM meningkat.
2. BBCA – Bank Central Asia
-
Pendapatan naik: Rp28,0T → Rp29,9T (+6,8%)
-
CKPN stabil: -1,025T → -1,031T
-
Laba Bersih naik: Rp12,88T → Rp14,15T (+9,8%)
-
🔍 Catatan: Pertumbuhan solid dan efisiensi tetap terjaga, didukung pertumbuhan fee-based income dan kredit segmen premium.
3. BMRI – Bank Mandiri
-
Pendapatan naik: Rp38,85T → Rp41,92T (+7,9%)
-
CKPN relatif tetap: -3,66T → -3,65T
-
Laba Bersih naik: Rp12,7T → Rp13,2T (+3,9%)
-
🔍 Catatan: Konsisten tumbuh baik dari sisi kredit korporasi dan wholesale, dengan CKPN terkendali.
4. BBNI – Bank Negara Indonesia
-
Pendapatan turun: Rp17,45T → Rp16,71T (-4,4%)
-
CKPN stagnan: -1,74T → -1,76T
-
Laba Bersih naik sedikit: Rp5,33T → Rp5,38T (+1,0%)
-
🔍 Catatan: Meski pendapatan turun, laba tetap naik tipis karena efisiensi biaya operasional.
🌐 B. Analisa Makroekonomi
Kondisi Ekonomi 2024–2025:
-
Suku bunga acuan BI cenderung tinggi sepanjang 2024, baru mulai turun Q2 2025 → menekan pertumbuhan kredit konsumer.
-
Inflasi relatif terkendali (~3%) → membantu daya beli masyarakat tetap stabil.
-
Stabilitas rupiah & IHSG mendukung sektor perbankan tetap atraktif bagi investor asing.
-
Tekanan global seperti perlambatan China dan suku bunga global tinggi sempat menekan NIM bank.
Dampak ke Bank:
-
BBRI terkena dampak paling besar dari UMKM yang sensitif terhadap suku bunga tinggi → CKPN naik.
-
BBCA dan BMRI relatif tangguh karena basis nasabah korporasi/ritel mapan.
-
BBNI menghadapi tantangan dari ekspansi yang belum signifikan terhadap bottom line.
🧬 C. Analisa Mikro (Faktor Internal)
Bank | NIM Tinggi | CKPN Terkendali | Efisiensi | Diversifikasi | Kualitas Kredit |
---|---|---|---|---|---|
BBRI | ✅ | ❌ (CKPN naik) | ✅ | ✅ UMKM | 🔺 Risiko naik |
BBCA | ✅ | ✅ | ✅✅ | ✅ (ritel, premium) | ✅ Sangat baik |
BMRI | ✅ | ✅ | ✅ | ✅ Korporasi | ✅ Stabil |
BBNI | ⚠️ Moderate | ✅ | ✅ | ⚠️ Kurang luas | ✅ Baik |
💡 D. Rekomendasi dan Preferensi Investasi
🔍 2. Potensi Capital Gain
Capital gain dihitung berdasarkan harga penutupan saat ini dibandingkan dengan harga tertinggi (ATH).
Bank | Harga Saat Ini | ATH | Potensi Capital Gain |
---|---|---|---|
BBCA | Rp8.425 | Rp10.950 | +29,97% |
BBNI | Rp4.120 | Rp6.250 | +51,70% |
BBRI | Rp3.860 | Rp6.450 | +67,10% |
BMRI | Rp4.740 | Rp7.550 | +59,28% |
Bank | Prospek Saham | Pertumbuhan Laba | Dividen Yield (2025) | Catatan |
---|---|---|---|---|
BBCA | ⭐ Strong Buy | Konsisten naik | ~2,97% | Saham defensif, cocok jangka panjang |
BMRI | ✅ Buy | Moderate naik | ~9,83% | Solid, valuasi menarik |
BBRI | ⚠️ Hold | Laba turun | ~8,89% | Potensi rebound, tapi risiko tinggi |
BBNI | ⚠️ Neutral | Laba stagnan | ~9,08% | Kurang atraktif secara pertumbuhan |
📌 4. Studi Kasus: Investasi Riil di BBRI
Jika Anda membeli saham BBRI:
-
Investasi awal: Rp253.824.895
-
Harga beli rata-rata: Rp4.071,03
-
Harga saat ini: Rp3.860
🔹 Capital Gain Potensial:
Jika BBRI kembali ke ATH Rp6.450:
🔹 Dividend Yield Efektif:
Item | Nilai |
---|---|
Nilai Investasi | Rp253.824.895 |
Average Price | Rp4.071,03 |
Harga Penutupan Sekarang | Rp3.860 |
Potensi Capital Gain (ke ATH) | Rp148.309.886 |
Potensi Dividen Diterima | Rp21.397.438 |
Total Potensi Return | Rp169.707.324 (66,85%) |
📈 5. Kesimpulan & Insight Ekonomi
-
Tren penurunan laba bersih di Q1 2025 pada hampir semua bank menunjukkan tekanan makro seperti tingginya suku bunga, laju inflasi, dan naiknya NPL (non-performing loan).
-
Dividend yield tinggi (8–9%) menjadikan saham bank sangat menarik bagi investor dividen.
-
Capital gain masih sangat potensial, terutama bagi BBRI dan BBNI yang saat ini masih jauh dari ATH mereka.
✍️ Penutup
Bagi investor jangka panjang, sektor perbankan tetap prospektif, apalagi jika Bank Indonesia mulai menurunkan suku bunga. Strategi kombinasi antara dividend investing dan growth investing akan sangat cocok untuk saham-saham seperti BBRI dan BMRI yang memberikan yield tinggi namun masih punya ruang untuk apresiasi harga.
Comments
Post a Comment
Komentar anda akan masuk langsung ke email pribadi saya