Cara Budgeting Yang Benar Menurut The Richest Man In Babylon

Cara mengatur keuangan pada dasarnya adalah memastikan "ember" yang menampung penghasilan kita tidak bocor, mungkin ada di antara kalian yang gajian tiap bulan tapi nggak tau uangnya lari kemana 😅 , maka dari itu sebelum lompat ke investasi, kita harus pastikan "ember" tersebut tidak bocor dan bisa menampur air, itu analogi yang saya pakai mungkin bisa membuat para pembaca lebih paham

Ada yang berpendapat kalau cara mengatur uang yang benar adalah dengan mencatat pengeluaran harian, apalagi banyak sekarang aplikasi yang membantu dalam mencatat pengeluaran harian, but that's never gonna work , survey di salah satu aplikasi pecatat pengeluaran tersebut menyatakan bahwa user-nya hanya bertahan beberapa minggu dalam mencatat pengeluarannya, saya rasa tidak heran karena selain membuat anxiety terhadap prilaku kita sendiri, juga mencatat setiap hari saja sudah merupakan kegiatan yang sangat sulit dilakukan secara konsisten, sehingga habit tidak bisa terbentuk.

Sehingga menurut pengalaman saya, yang paling simple dan efektif untuk mengatur keuangan adalah menggunakan sistem budgeting , dan kali ini saya bukan menggunakan metode karangan sendiri namun berdasar pada orang terkaya di Babylon dari buku "The Richect Man in Babylon", karangan George S. Clason yang terbit tahun 1929, sebuah buku klasik yang membagikan nasihat keuangan melalui kumpulan perumpamaan yang dibuat 4.000 tahun yang lalu di Babilonia kuno, walaupun buku klasik, isi dari buku ini masih sangat relevan.

Pada awal-awal Bab buku ini menjelaskan tentang konsep PYF (Pay Yourself First) atau kalau di translate secara harafiah ke bahasa menjadi bayar dirimu dulu, konsep ini berbeda dengan apa yang diajarkan pada umumnya ke kita , bahwa setiap mendapatkan penghasilan sisihkan untuk di tabung, sehingga apa yang berhasil ditabung hanya sisa dari apa yang kita habiskan untuk "membayar ke orang lain". 

Dimana konsep PYF mengajarkan sebaliknya, yaitu tabung dulu baru sisanya digunakan untuk "membayar ke orang lain", tabung disini bisa diartikan adalah alokasi dana untuk yang secara langsung dan jangka panjang kita nikmati sendiri, misalnya  Dana Darurat, Dana Pendidikan, Dana Pensiun dan Dana Investasi sedangkan "membayar ke orang lain" yaitu uang yang kita bayarkan ke orang lain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan contohnya seperti keperluan rumah tangga (makan,bayar listrik, air) sewa/cicilan rumah dll dan keinginan seperti pembayaran hutang, liburan, ganti gadget baru dll.

Berapa besar masing-masing alokasi dana? di buku ini disebutkan minimal saving rate untuk PYF adalah 10% semakin tinggi semakin baik, bisa disesuaikan dengan profil risiko masing-masing, contohnya kalau anda masih single, usia 20an masih awal-awal kerja saving rate mungkin bisa lebih dari 50% dari penghasilan, jangan banyak gaya 😛, saya pribadi pada saat menulis artikel ini dengan usia 30 tahun, sudah berkeluarga dengan 1 anak, saving rate masih bisa sampai 58% , namun yang bisa saya tekankan adalah yang dibahas kali bukan tentang seberapa besar penghasilan, namun seberapa besar kita bisa meningkatkan saving rate untuk PYF, dengan mindset seperti itu along the way penghasilan kita bertambah saving rate bisa naik, dan alokasi dana untuk kebutuhan dan keinginan relatif stagnan, sehingga aset kita bisa terus bertumbuh, that's the goal !

***

Jangan khawatir, saya tidak akan meninggalkan kalian sampai sini, sesuai dengan judulnya saya akan menjelaskan step by step cara budgeting yang benar menurut the richest man in Babylon

*catatan : perhitungan hasil ilustrasi bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing

1. Hitung Semua Sumber Pendapatan

Hitung semua sumber pendapatan per bulan maupun per tahun, barangkali dari kita mempunyai beberapa sember pendapatan diluar dari gaji bulanan bisa dimasukan ke item ini.

2. Alokasi Dana PYF (Pay Yourself First)

Sebelumnya kita sudah membahas definisi dari Dana PYF, tentunya selain ilustrasi dibawah bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, misal ada yang mempunyai keperluan untuk dana untuk membeli property bisa dimasukan ke item ini

3. Alokasi Dana Kebutuhan

Setelah menentukan dana PYF tadi, baru kita daftar semua jenis kebutuhan kita per bulan, disini kita bisa cek dana yang tidak terlalu penting dan bisa dihemat, sehingga "ember" kita tidak bocor.

4. Alokasi Dana Keinginan

Biayar konsumtif, seperti kebutuhan liburan, pembayaran cicilan mobil dan termasuk biaya lain-lain di rinci disini agar terlihat sampai yang ke bocor-bocor alus 😁

5. Tracking Saving Rate

Setelah semua sudah masuk daftar, jangan lupa untuk tracking secara rutin berapa persen total saving rate , saya pribadi melakukan evaluasi setiap awal tahun, hal ini bertujuan menjaga rasio saving rate sesuai dengan tujuan keuangan seiring perubahan finansial yang terjadi, misal naik gaji, adanya tambahan sumber pendapatan, ataupun pengurangan gaji.

6. Pro Tips : Pisahkan Rekening Sesuai Alokasi Dana

Sedikit tips, bisa diikuti bisa tidak, sebaiknya pisahkan ke rekening yang berbeda sesuai dengan alokasi dana, tujuannya agar dana yang sudah di alokasikan tidak bercampur sehingga sulit untuk di monitor, saya sendiri menggunakan 3 rekening berbeda, yaitu :

  1. Rekening utama (payrol gaji)
  2. Rekening investasi, dimana terdiri dari beberapa rekening sekuritas
  3. Dan terakhir rekening untuk kebutuhan sehari-hari, ini pun terdiri dari beberapa dompet digital sesuai dengan kebutuhan, untuk mengetahui lebih lanjut bisa googling tentang flexi saver dan dream saver-nya aplikasi JENIUS

*** 

6 langkah tersebut bisa diaplikasikan pada 1 lembar spread sheet/excel, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, bagi yang berminat download file-nya bisa di download pada link https://lynk.id/yudaermawan, terima kasih.


Comments

Follow saya di media sosial

Instagram  Twitter 
Dapatkan update artikel terbaru dari email anda:

Artikel Populer

SSSG Dalam Bisnis Sektor Retail

Cara Terbaik Menjawab Pertanyaan Interview HRD

Pengalaman Tes MDP Factory PT Mayora Indah Tbk

Soal Pengetahuan Umum Untuk Psikotest

Tes Mengingat Pada Psikotest